Jakarta, Indowarta
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Se-Jabodetabek dan Aliansi Mahasiswa Jakarta (AMJ) menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebijakan tersebut dinilai sebagai sebuah kebijakan sistemik yang akan menyengsarakan rakyat Indonesia.
"Segala alasan maupun rasionalisasi Pemerintah untuk menaikan harga BBM dengan alasan untuk melakukan penghematan APBN maupun karena alasan minyak dunia yg melonjak begitu tinggi tidak mempunyai landasan yang kuat secara hukum maupun ekonomi," tegas Koordinator BEM Nusantara Jabodetabek, Rezky Tuanany dalam rilisnya kepada Indowarta.com (8/3)
Kebijakan SBY, kata Rezky, bertentangan dengan amanat konstitusi dimana semestinya negara dan pemerintah melindungi hajat hidup oranh banyak. "Pemaksaan kehendak Pemerintah sudah berkategori inkonstitusional," kata dia.
Sementara itu koordinator AMJ, M Fikri mengatakan. BEM Nusantara Jabodetabek dan Aliansi Mahasiswa Jakarta akan menentang kebijakan menaikan harga BBM.
"Kami beserta rakyat akan melakukan sebuah perlawanan untuk menentang kenaikan harga BBM," ujar Ketua BEM FH Univ Islam As-Syafi'iyah ini. (Gahar/imam).